Ada permulaan ada penghabisan. Ini hukum yang berlaku pada seluruh alam. Hanya Allah yang tiada bermula dan tiada berpenghabisan, karena la bukanlah alam, tidak tunduk pada logika dan hukumnya, la memiliki hukum-Nya sendiri.

Kehidupan manusia pun berpermulaan, karenanya pada suatu ketika pasti akan menemukan titik "pamungkas"nya, itulah kematian. Namun dalam proses menuju pamungkas itulah dinamika kehidupan tergelar dengan aneka rupa nuansa. Untuk benda-benda mati, tumbuhan, dan binatang, kehidupan sekadar menjalani tugas takdirnya tanpa memiliki pilihan-pilihan. Namun tidak demikian halnya bagi manusia. Akal pikiran, jiwa, perasaan, hati nurani, dan semua komponen ruhani rumit yang dimiliki setiap insan, menjadikan mereka hidup dengan kemampuan menentukan ragam pilihan. Maka jadilah hidup ini ibarat perjalanan mencari hakikat di tengah-tengah berbagai kepalsuan duniawi.

Perjalanan itu memang panjang, namun ia tetap akan berakhir. Maka jangan sampai kita tiba di batas akhir itu sedang pencarian masih berlangsung tanpa menemukan sekadar rambunya.

Buku ini mengulas tentang peristiwa pamungkas tersebut yang dalam istilah agama disebut kiamat, yakni berakhirnya sebuah kehidupan. Ada kiamat kubra atau kiamat besar, yakni berakhirnya seluruh kehidupan tanpa kecuali. Ada pula kiamat sughra atau kiamat kecil, yakni berakhirnya kehidupan secara individual. Kiamat inilah yang dikupas habis dengan menguak hakikat kematian itu dan apa misteri yang terkandung di baliknya.

Dengan kedalaman ilmu sang penulis, semua persoalan ini dibahas dalam perspektif argumentasi yang sangat kuat dengan Al-Quran dan hadits Nabi Saw. sebagai pedoman yang menentukan arah pencarian itu.