Sahabat Rasulullah saw adalah orang-orang yang paling mulia akhlaknya, paling benar keikhlasannya kepada Allah, dan memandang rendah kepada dunia dan segala isinya, sehingga bukanlah sikap mereka untuk kemudian berselisih di atara mereka guna memperebutkannya. Akan tetapi, pada masa mereka terdapat tangan-tangan jahat yang mengobarkan perselisihan dan menyebarluaskannya, sebagaimana tangan-tangan jahat yang datang sesudahnya. Lalu menggambarkan realita tidak sebagaimana adanya.

Harus diakui bahwa episode-episode kemilau mereka dalam Sejarah Islam telah banyak mengalami distorsi oleh pena kotor beberapa sejarawan dan beberapa sekte yang dewasa ini mencuat dalam internal dan eksternal Islam.

Ironisnya lagi di jaman sekarang ini, justru tidak sedikit pembelajar yang gemar membaca buku-buku yang memuat distorsi terhadap kebenaran sejarah ini belum lagi karya-karya sejarah yang berasal dari "racun” para orientalist benua Amerika dan Eropa.

Buku ini mengulas dengan jelas episode-episode besar dalam sejarah Islam; Tentang siapakah sebenarnya yang harus menjadi khalifah setelah Nabi Muhammad saw; Tragedi pembunuhan Utsman bin Affan; Perang Jamal antara A’isyah dan Ali; Perang Shiffin antara Ali dan Muawiyah; Lahirnya Khawarij; Perebutan kursi khilafah setelah Ali; Runtuhnya kerajaan Bani Umayyah; Fitnah jabatan yang merusak citra sahabat Nabi saw.

Buku al-Awahim min al-Qawashim ini telah berhasil menyedot perhatian yang sangat luas dari segenap kalangan peminat sejarah Islam dalam mencari puing-puing kebenaran dalamepisode-episode tersebut.

Buku ini sangat layak untuk Anda miliki, pelajari, dan pegangi nilai kebenarannya, sebagai pedoman sejarah Islam di masa lalu.